Selasa, 20 Maret 2012

gizi seimbang

KATA PENGANTAR


Segala puji hanya milik Allah Swt, bersyukur atas nikmat yang diberikannya selama ini. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjunan kita semua, nabi besar Muhammad Saw, kepada keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya sampai akhir jaman. Amiin
Penyusunan makalah ini saya susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ilmu Gizi Pembahasan dengan disertai dengan contoh makanan,jenis dan akibat kekurangan dan kelebihan protein. supaya lebih jelas dalam penyampaian materi ke para pembaca nantinya.
Mungkin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi memperbaiki isi dari makalah ini akan sangat saya harapkan.
Akhir kata, semoga dengan adanya makalah ini bisa membantu teman-teman khususnya dan para pembaca umunya dalam mengerjakan tugas yang ada kaitannya dengan isi dari makalah ini.
                                 

penyusun



BAB I
PENDAHULUAN
 


1.Latar Belakang
Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah pemukiman kumuh daerah perkotaan, wilayah yang sering dilanda musim kering (NTB dan NTT). Dimana kondisi masyarakat tersebut banyak yang kekurangan gizi, banyak balita yang terkena gizi buruk. Gizi buruk / gizi kurang sering terjadi karena makanan yang tidak seimbang, terutama dalam hal protein.
            Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak, dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan juga kelebihan protein juga akan menimbulkan penyakit, seperti obesitas. Sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti kwasiorkor, marasmus, dan obesitas.
Oleh karena itu, selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah “dasar-dasar ilmu gizi” ini, penulis mengangkat judul tentang Protein, karena protein merupakan zat paling penting yang harus ada dalam tubuh manusia. Tapi masuh banyak juga kasus kekurangan energi protein (KEP). Disini penulis tertarik untuk lebih mendalami tentang protein.
2. Tujuan

a. Tujuan Umum.
            Agar mahasiswa dan pembaca mengerti tentang pentingnya protein untuk tubuh kita.

b. Tujuan Khusus.
1.Mengemukakan permasalahan tentang protein
2.Menjabarkan kadar dan fungsi protein bagi manusia
3.Memberitahu kepada mahasiswa sumber protein
4.Menjelaskan akibat dan kekurangan protein
5.Dll.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

1.Pengertian                                                                                        

            Istilah protein berasal dari bahasa yunani proteos , yang berarti yang utama atau yang di dahulukan. Kata ini di perkenal kan oleh ahli kimia belanda, gerardus mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organism dan mengandung zat nitrogen yang diyskininya sebagai factor penting untuk fungsi tubuh, maka tidak mungkin ada kehidupan tanpa protein.
            Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein separohnya ada didalam otot, seperlima dalam tulang dan tulang rawan, spersepuluh dalam kilit dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon pengangkut zat-zat gizi dan darah. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor, sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekuk esensial untuk kehidupan.
            Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat kimia lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat).
2. Struktur
            struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
            struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
            struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
            Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa
            Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR) Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
            Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.

3. Klasifikasi Protein.
Protein terdapat dalam bentuk serabut (fibrous), globular, dan kunjngsi.

a. Porotein dalam bentuk serabut.
            Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain, sehingga menyerupai batany yang kaku.
Karakteristiknya :
- Rendah daya larutnya.
- Mempnayi kekuatan mekanis yang tinggi.
- Tahan terhadap enzim pencernaan.
Contoh protein serabut :
Kolagen, elastin, keratin, miosin.
b. Protein globular.
Karakteristiknya :
- Berbentuk bola.
- Larut dalam larutan garam dan asam encer.
- Mudah berubah dalam pengaruh suhu.
- Konsentrasi garam mudah mengalami denaturasi.
Contoh :
Albumin, globumin, histon, protamin.
c. Protein konjungsi.
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asam amino (gugus prostetik).
Contoh :
Nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein.
4. Jenis-jenis protein :                  

a. Berdasarkan Komponen.
1. Protein Bersahaja.
Merupakan campuran yang terdiri atas asam mino.
2. Protein Kompleks.
Selain terdiri atas asam amino juga terdapat komponen lain (unsur logam, gugus posfat, dll).
3. Protein.
Merupakan ikatan antara intermediet produk sebagai hasil hidrolisa parsial dari protein native.
5. Sumber Protein

1. Protein Hewani.
            hasil-hasil hewani yang umum di gunakan sebagai sumber protein adalah daging(sapi,kerbau, kambing, dan ayam), telur (ayam dan bebek), susu (teruma susu sapi), dan hasil-hasil perikanan  (ikan,udang, kerang, dan lain-lain). Protein hewani disebut sebagai protein yang lengkap dan bermutu tinggi, karena mempunyai kandungan asam-asam aminoesensial yang lengkap yang susunanya mendekati apa yang di perlukan oleh tubuh, serta daya cernanya tinggi serta jumlah yang dapat  di serap (dapat digunakan oleh tubuh) juga tinggi. Kandungan asam-asam amino esensial beberapa sumber protein hewani di bandingkan dengan pola FAO.
Masalah yang umum di temui dalam penggunaan hasil-hasil hewan ini terutama menyangkut harga produk yang tinggi atau daya beli masarakat yang rendah.
2. Protein Nabati.
Hampir sekitar 70%  penyediaan protein di dunia berasal dari bahan nabati (hasil tanaman), terutama berasal dari biji-bijian (serealia) dan kacang-kacangan.sayuran dan buah-buahan tidak memberikan kontribusi protein dalam jumlah yang cukup berarti. Sebagian besar penduduk dunia menggunakan serealia (terutama beras, jagung, gandum). Sebagai sumber utama kalori, yang ternyata sekaligus juga merupakan sumber protein yang penting.
6. Fungsi Protein
Fungsi utama protein bagi tubuh dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Jaringan
            Sebelum sel-sel dapat mensintesis protein baru, mereka harus mempunyai semua asam amino esensial yang available secara simultan, ditambah dengan sejumlah nitrogen atau grup amino yang cukup untuk membentuk asam amino non-esensial, pertumbuhan atau peningkatan masa otot hanya mungkin terjadi apabila campuran asam-asam amino yang dibutuhkan terdapat dalam jumlah yang lebih banyak dibandigkan dengan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan dan pergantiaan jaringan.
            Sebagian tambahan, beberapa jaringan membutukan sejumlah besar asam amino spesifik. Misalnya, rambut, kulit dan kuku membutuhkan sejumlah besar asam amino belerang.
2. Pembentukan Senyawa Tubuh Yang Esensial
            Hormone yang d produksi dalam tubuh, seperti insulin,epinefrin, dan tiroksin, pada dasarnya adalah protein. Sebagai tambahan, setiap sel dalam tubuh mengandung banyak sekali enzim yang berbeda, dan semuanya adalah  protein. Enzim ini mengkatalisis banyak sekali perubahan biokimia yang esensial untuk kesehatan sel-sel dan jaringan.
3. Regulasi Keseimbangan Air
            Cairan dalam tubuh terdapat dalam tiga kompartemen, yaitu didalam sel (intraseluler) di luar sel ( ektraseluler) atau diantara sel (interseluler), dan didalam pembuluh darah ( intravaskuler) tempat (kompartemen) cairan tersebut di pisahkan satu dari yang lainya oleh membran sel. Distribusi cairan diantara mereka harus dijaga keseimbanganya. Keseimbangan ini dpat di peroleh melalui system pengontrolan yang komplek yang menyangkut baik protein maupun elektrolit.
4. Mempertahankan Netralitas Tubuh
            Protein dalam darah berfungsi sebagi buffer (penyangga) yaitu bahan yang dapat bereaksi baik dengan asam atau basa untuk menetralkanya.hal ini merupakan fungsi yang sangat penting, karena sebagian besar jaringan tubuh tidak dapat berfungsi bila PH-nya berubah dari normal.
5.Pembentukan Anti Body
            Kemampuan tubuh untuk melawan infeksi tergantung pada kemampuanya dalam memproduksi antibody untuk melawan organism atau zat asing yang masuk kedalam tubuh. Karena tubuh harus memproduksi antibody yang spesipik untuk setiap organisme atau zat asing yang masuk kedalam tubuh, maka kebutuhan akan protein untuk tujuan ini menjadi besar.
. Transpor Zat Gizi
            Protein berperan penting dalam transport zat gizi dari usus,menembus diding usus sampai ke darah, dari darah ke jarinagan dan menembus membran sel kedalam sel. Sebagian besar zat yang membawa zat gizi tertentu adalah protein.
Klasifikasi protein dapat pula dilakukan berdasarkan fungsi fisiologiknya, berhubungan dengan adanya dukunagn bagi prtumbuhan badan dan bagi pemeliharan jeringan :
a. Protein sempurna.
b. Protein setengah sempurna.
c. Protein tidak sempurna.
7. Fungsi, Guna, dan Sumber Protein.

Disini dapat kita lihat fungsi protein, antara lain sebagai berikut :
a. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
b. Untuk pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
c. Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
d. Untuk memelihara netralitas tubuh.
e. Untuk pembentukan antibodi.
f. Untuk mengangkat zat-zat gizi.
g. Sebagai sumber energi.
Oleh karena itu, protein sangat berperan penting dalam tubuh manusia, karena bial manusia tidak cukup protein, maka mereka akan dapat menderita gizi kurang.
Manfaat  protein bagi tubuh manusia :

Protein sangat berperan penting untuk pertumbuhan manusia.penting yang terdapat dalam semua makhluk hidup. Jadi tanpa adanya protein tidaklah dapat dibentuk sel makhluk hidup. Secara garis besarnya guna protein bagi manusia adalah sebagai berikut :
a. Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir dengan berat badan 3 kg.
b. Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak.
c. Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang diberikan ibu kepadabayinya dibuat dari makanan ibu itu sendiri.
d. Membuat protein darah, untuk mempertahankan tekanan osmose darah.
e. Untuk menjaga keseimbangan asam basadari cairan tubuh.
f. Sebagai pemberi kalori.
8. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan protein

1.      Perkembang jaringan

      Periode dimana perkembangn terjadi dengan cepat seperti pada masa janin dan kehamilan membutuhkan lebih banyak protein.

2. Kualitas protein

      Kebutuhan protein dipengaruhi oleh kualitas protein makanan pola as.aminonya. Tidak ada rekomendasi khusus untuk orang-orang yang mengonsumsi protein hewani bersama protein nabati. Bagi mereka yang tidak mengosumsi protein hewani dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi pangan nabatinya untuk kebutuhan as.amin.

3.Digestibilitas protein

      Ketersediaan as.amino dipengaruhi oleh persiapan makanan. Panas menyebabkan ikatan kimia antara gula dan as.amino yang membentuk ikatan yang tidak dapat dicerna. Digestibitas dan absorpsi dipengaruhi oleh jarak antara waktu makan, dengan interval yang lebih panjang akan menurunkan persaingan dari enzim yang tersedia dan tempat absorpsi.

4. Kandungan energi dari makanan

      Jumlah yang mencukupi dari karbohidart harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan energi sehingga protein dapat digunakan hanya untuk pembagunan jaringn. Karbohidarat juga mendukung sintesis protein dengan merangsang pelepasan insulin.

5. Status kesehatan

      Dapat meningkatkan kebutuhan energi karena meningkatnya katabolisme. Setelah trauma atau operasi as.amino dibutuhkan untuk pembentukan jaringan, penyembuhan luka dan produksi faktor imunitas untuk melawan infeksi.
9. Sumber protein.

Sumber protein untuk manusia ada 2, yaitu :
a. Sumber protein hewani.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang.
b. Sumber protein nabati.
Sumber makanan seperti : kacang, kedelai dan hasilnya seperti tempe, tahu, serta kacang-kacangan lain.
5. Kebutuhan Protein Bagi Manusia.
Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung jumlah protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah unsur nitrogn (zat lemas) yang ada dalam protein makanan dan menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni dan tinja.
Penggunaan protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga dalam prakteknya jumlahprotein itu belum dapat memenuhi kebutuhan. Sebabnya antara lain :
- Kadar protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa reaksi kimia yang tidak bisa berlangsung dengan baik.
- Kecernaan protein itu sendiri. Tidak semua bahan makanan yang mengandung serat-serat proteinnya bisa diambil tubuh. Karena adanya serat-serat ini, enzim-enzim tidak bisa masuk untuk memecah protein.
            Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat badannya setiap hari. Untuk anak-anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak, yaitu 3 gram tiap satu kilogram berat badannya.
Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna berdasarkan jumlah dan macam-macam asam amino yang ada dalam makanan, maka untuk menjamin agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amin dalam jumlah dan macam yang cukup, sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah protein yang berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari jumlah protei yang mereka perlukan.

Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
10. Kekurangan protein
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
  • Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin
  • Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
    • hipotonus
    • gangguan pertumbuhan
    • hati lemak
  • Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian
BAB III


PEMBAHASAN
1. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein.

a. Akibat kekurangan protein.

            Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.

1. Kwasiorkor.
            Istilah kwashiorkor pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang ditungu kelahirannya.
            Kwashiorkor lebh banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambatmenyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadipada konsumsi energi yang cukup atau lebih.

Gejalanya :
- pertumbuhan terhambat.
- Otot-otot berkurang dan lemah.
- Edema.
- Muka bulat seperti bulan (moonface)
- Gangguan psikimotor.
Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan. Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya udema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan odema menghilang, maka berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai dibawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.

Ciri-ciri :
- Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
- Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis permukaan yang jelas.
- Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap.
- Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
- Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.
2. Marasmus.
            Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak. Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waku yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
            Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari kwashiorkor.

Gejalanya :
- Pertumbuhan terhambat.
- Lemak dibawah kulit berkurang.
- Otot-otot berkurang dan melemah.
- Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
- Muka seperti orang tua (oldman’s face).
Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan kadar lemak serta kholesterol didalam darah menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.
b. Akibat Kelebihan Protein.
            Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
            Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi AKG) untuk protein.
2. Upaya Penanggulangan.
            Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :
- pemantauan status gizi (PSG) masyarakat.
- Pemberian makanan tambahan (PMT).
- Pemantauan garam beryodium.
- Pemberian kapsul vit. A
- Pemberian tablet Fe.
- Pengumpulan data KADARZI.

BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan.
            Dari makalah diatas, maka peulis dapat menyimpulkan bahwa protein sangatlah penting, terutama bagi pertumbuhan. Disamping itu protein merupakan zat utama dalam membantu tumbuh kembang anak. Sehingga apabila anak cukup asupan proteinnya, maka anak akan tumbuh sehta, jauh dari gizi kurang dan tidak terjadinya gangguan tumbuh kembang.
Selain itu, protein merupakan penghasil energi terbesar. Dengan adanya protein dalam tubuh, maka tubuh akan merasa tetap segar. Tetapi yang harus diperhatikan asupan protein untuk tubuh haruslah seimbang, tidak boleh kekurangan dan tidak bileh pula kelebihan. Karena kelebihan atau kekurangan asupan protein dapat menimbulkan penyakit, seperti : kwashiorkor, marasmus, dan obesitas.
            Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca, untuk dapat memanfaat kan apa yang telah disampaikan dalam makalah ini, guna untuk meningkatkan status gizi di masyarakat, sehingga tercipta masyarakat yang sehat.
2. Saran.
a. Diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memenuhi asupan protein, agar dapat tumbuh dengn sehat.
b. Agar seluruh ibu-ibu memperhatikan gizi anak, terutama asupan proteinnya, agar tidak ada lagi penderita gizi buruk.
c. Kepada tenaga kesehatan untuk dapat mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang gizi, terutama tentang protein.
d. Diharapkan masyarakat atau pun pembaca mau ikut serta menggalakkan program tentang pemberantasan gizi buruk, untuk mencapai Indonesia sehat 2010.
DAFTAR PUSTAKA

1. Almatsier, S. ”Prinsip Dasar Ilmu Gizi”. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : 2006.
2. Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. ”Ilmu Gizi”. Penerbit : Dian Rakyat. Jakarta : 2006.
3. Moehdi, S. ” Ilmu Gizi”. Penerbit : Papasinar Sinanti. Jakarta : 2002.
4. Kartasapoetra, Drs.G. ”Ilmu Gizi”. Penerbit : Rineka Cipta. Jakarta : 2003.
5. http//www.google.com//gizi buruk//2008.
6. http//www.google.co.id//journal tentang protein.// 2008.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar